Jerawat Lebih Sering Menyerang Remaja

       Jerawat merupakan sebuah permasalahan kulit. Pada umumnya menyerang sebagian besar orang atau lebih sering pada remaja. Jerawat muncul ditandai dengan bintik-bintik kecil pada bagian kulit tubuh, misalnya saja pada kulit wajah, kulit bagian punggung, dan kulit bagian dada. Jerawat tersebut muncul dalam jenis yang berbeda, jenis yang berbeda tersebut meliputi jerawat yang paling ringan, yaitu komedo hitam maupun putih, dan jerawat yang paling parah yang berisi nanah. Jerawat yang paling parah biasanya akan meninggalkan bekas jerawat yang berbentuk flek hitam.

      Jerawat sebenarnya terjadi pada seseorang diusia berapapun, namun jerawat sering dikaitkan dengan usia remaja. Pada usia remaja, hal ini disebabkan karena pada usia ini terjadi perubahan hormonal yang memicu produksi sebum/minyak pda kulit. Kelebihan minyak yang bercampur dengan tumpukan sel kulit mati akan membentuk sumbatan pori-pori kulit. Saat sumbatan ini mengalami infeksi oleh bakteri maka terbentuklah jerawat.

      Sebagian besar jerawat menyerang seseorang yang berusia kurang lebih di bawah 30 tahun, namun paling banyak jerawat sendiri rentan menyerang seseorang pada saat remaja yang berusia antara tiga belas hingga dua puluh tahun. Sebenarnya jerawat akan menghilang sendiri bila dibiarkan karena seiring pertumbuhan usia, namun hal ini tetap saja bila seseorang menderita akibat jerawat pada wajah, akan tetap mengganggu penampilan.

      Cara mengatasi kulit yang berjerawat adalah jika mengalami kulit yang berjerawat, sebaiknya harus tetap untuk menjaga kebersihan kulit. Hal itu sangatlah penting karena meskipun tidak akan mencegah terjadinya penumbuhan jerawat baru lagi, setidaknya mencegah iritasi pada kulit yang berjerawat. Sering-sering untuk membasuh area kulit yang berjerawat dengan air bersih, dan dengan pembersih wajah atau pun sabun ringan dua kali sehari, penggunaannya disarankan menggosok ke bagian jerawat secara pelan agar tidak mengalami iritasi.

Read More

Jurnalis : Kesenangan atau Tantangan?

Kebanyakan dari kita berpikir bahwa menjadi seorang jurnalis itu pekerjaan yang sulit, di mana kita dituntut untuk bisa bekerja dalam tuntutan deadline yang pasti akan membuat kita capek, pekerjaan yang tidak mengenal waktu pagi, siang, atau malam.

Menjadi seorang jurnalis juga bisa dibilang cukup berat, seorang jurnalis harus lari ke sana ke sini mengejar narasumber untuk mendapatkan informasi. Seorang jurnalis tentu akan menghabiskan waktunya untuk terjun di lapangan dengan risiko kematian yang mengancam kapan pun, apalagi kalau nantinya ditugaskan di daerah konflik.

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh jurnalis adalah menulis dan berbahasa yang baik maka dari itu aku harus menjadi wartawan yang bisa menulis dan berbicara dengan bahasa yang baik. kemampuan menulis aku masih minim. Sampai saat ini aku masih sulit membuat sebuah tulisan yang baik dan bagus. Entah apa yang harus aku tulis, mulai dari mana, susunannya seperti apa, semua masih membingungkan.

Aku senang menonton televisi, apalagi kalau acaranya adalah traveling. Aku pernah berpikir ingin menjadi seorang jurnalis televisi yang membawakan acara traveling. Kenapa jurnalis televisi ? Karena yang aku tahu dan bayangkan menjadi jurnalis televisi itu mudah dan menyenangkan.

Menjadi jurnalis yang membawakan acara traveling adalah salah satu impianku. Aku pernah membayangkan jika aku menjadi jurnalis traveling, aku bisa pergi keliling Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Aku bisa memperlihatkan keindahan alam dari seluruh penjuru bumi terutama keindahan alam yang ada di Indonesia.

“Tergantung gimana minat kita karna menjadi seorang jurnalis itu tidak gampang dan pastinya banyak tantangannya. Jadi jurnalis itu ada positif negatifnya, contoh positifnya kita akan bertemu banyak orang mungkin bisa jadi kita akan bertemu dengan presiden. Negatifnya kita harus rela waktu bersama keluarga menjadi lebih sedikit karna jam kerja yang mungkin saja tidak beraturan,”ujarnya.

Sebenarnya menjadi seorang jurnalis ada menyenangkannya juga, tergantung bagaimana kita menjalaninya. Karna seperti yang kita tahu menjadi seorang jurnalis ada kesenangan dan ada tantangan tersendiri yang harus kita hadapi.

Semoga saja dengan belajar dan usahaku di kuliah untuk menyelami dunia jurnalisme membantuku untuk meraih mimpiku. Terus belajar dan latihan, itulah yang harus aku lakukan sekarang. Semoga nantinya aku bisa menjadi jurnalis yang baik, yang bekerja sesuai kode etik dan bertanggung jawab pada publik.

Read More